Sabtu, 08 September 2012

Cara Kerja OPTIMASI PRODUKSI BIOETANOL DARI UBI KAYU (Manihot utilissima Pohl) menggunakan Aspergillus niger dan Rhizopus oryzae

OPTIMASI PRODUKSI BIOETANOL DARI UBI KAYU
(Manihot utilissima Pohl) MENGGUNAKAN
Aspergillus niger DAN Rhizopus oryzae

Bahan:
1.    Umbi ubi kayu (Manihotutilissima Pohl.)
2.    Isolat kapang (Aspergillus niger dan Rhizopus oryzae)
3.    H2SO4 10%
4.    Pereaksi Nelson Samogyi
5.    Pereaksi Anthrone
6.    Pereaksi arsenomolybdat
7.    Amonium sulfat [(NH4)2SO4]
8.    Pepton
Cara Kerja :
   Persiapan Media Pati Ubi Kayu
•    Pati ubi kayu dibuat dari umbi yang sudah tua dan bagus.
•    Umbi dibersihkan dan dikupas kulitnya.
•    Umbi ubi jalar kemudian dicuci, dikeringkan, dan diparut atau dihaluskan.
•    Umbi hasil parutan ditambahkan air dengan perbandingan 1:1, diremas dan disaring.
•    Endapan hasil saringan dibiarkan mengendap dalam wadah selama 24 jam Air hasil endapan dibuang dan filtrat pati dipanaskan hingga kering di dalam oven.
    Hidrolisis Pati dengan Asam dan Enzim
•    Dibuat larutan pati dengan menimbang 12,5 g pati ubi kayu yang dilarutkan dengan 100 ml akuades.
•    Kemudian ditambahkan 0,5 N HCl sebanyak 25 ml.
•    Larutan kemudian dihidrolisis pada suhu 1150 C selama 1 jam pada tekanan 1 atm.
•    Larutan diangkat, didinginkan dan dinetralisasi dengan Na2CO3 10%.
•    Dianalisis kadar gula reduksi dan gula total untuk hidrolisis asam.
•    Pada hidrolisis dengan enzim, masing-masing larutan hasil hidrolisis asam (± 135 ml) ditambahkan 10% (v/v) isolat Aspergillus niger, Rhizopus oryzae, dan kombinasi keduanya.
•    Hidrolisis dilakukan pada suhu ruang selama 72 jam dengan agitasi 120 rpm.
•    Larutan hasil hidrolisis dianalisis gula reduksinya.
    Penentuan Kadar Gula Pereduksi Metode Nelson Somogyi
•    Kurva standar digunakan untuk memperlihatkan hubungan antara absorban dan konsentrasi glukosa.
•    Selanjutnya 1 ml sampel ditambahkan dengan 1 ml pereaksi Nelson.
•    Jumlah gula pereduksi dari sampel ditentukan berdasarkan OD larutan sampel dan kurva standar larutan glukosa.
    Fermentasi Etanol
•    Medium fermentasi volume ± 148 ml dengan kadar gula pereduksi tertinggi hasil hidrolisis asam dan enzim difiltrasi dan ditambahkan 1% (b/v) pepton dan 4% (b/v) ammonium sulfat sebagai nutrisi.
•    Setelah itu, medium diatur pHnya menjadi 4,6-4,8.
•    Kemudian medium ditambahkan isolat khamir Saccharomyces cereviceae sebanyak 10% (v/v).
•    Selanjutnya kadar etanol diukur pada jam ke 24, 48, dan 72 jam untuk masing-masing fermentor yang berbeda.
•    Selanjutnya dilakukan distilasi dan dehidrasi secara sederhana.
•    Etanol yang dihasilkan dianalisis menggunakan kromatografi gas.

Sumber : Jurnal Lily Surayya Eka Putri dan Fachruroji Program Studi Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jl. Ir.H.Djuanda No.95 Ciputat 15412 E-mail: lsurayya@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar